Langsung ke konten utama

KONSEP DAN PEMANFAATAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE

 "HADIRNYA CHAT BOT (GPT) SEBAGAI IMPLEMENTASI DARI KONSEP DAN PEMANFAATAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE"


        Artificial Intelligence, atau sering disebut AI merupakan kecerdasan buatan dari cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan komputer atau sistem yang mampu melakukan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pengambilan keputusan, pemrosesan bahasa alami, pengenalan suara dan gambar, serta pembelajaran. Kata “intelligence” berasal dari bahasa Latin “intelligo” yang berarti “saya paham”. Dari dasar intelligence ini dapat diambil pengertian yaitu kemampuan untuk memahami dan melakukan aksi. Dalam pengembangannya AI, digunakan berbagai teknik seperti machine learning, deep learning, natural language processing, computer vision, dan banyak lagi. Tujuan utama pengembangan AI sendiri adalah untuk meningkatkan efisiensi dan kecerdasan sistem yang ada, sehingga dapat membantu manusia dalam menyelesaikan tugas-tugas yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Beberapa contoh aplikasi AI yang sudah umum digunakan saat ini adalah chat bot, deteksi wajah, sistem rekomendasi, dan mobil otonom. Konsep AI sendiri terbagi menjadi 4 komponen utama yaitu:

  • Thinking Humanly, system yang berpikir seperti manusia.
  • Thinking Rationally, system yang berpikir secara rasional.
  • Acting Humanly, system yang bertindak seperti manusia.
  • Acting Rationally, system yang bertindak secara rasional.
Selanjutnya, pendekatan AI terdiri dari 4 jenis yaitu:

  1. Strong Artificial Intelligence: Pendekatan ini ingin menuju ke pembuatan suatu mesin yang bisa benar benar berpikir dan memecahkan masalah.
  2. Weak Artificial Intelligence: Pendekatan ini berurusan dengan pembuatan Kecerdasan buatan di komputer yang tidak benar benar bisa berpikir dan memecahkan masalah, namun bisa berprilaku seakan akan ia memiliki kecerdasan. Pendekatan ini menyatakan bahwa sebuah mesin yang di program dengan cukup akan dapat meniru pemikiran manusia.
  3. Applied Artificial Intelligence: Pendekatan ini berusaha menghasilkan suatu sistem cerdas yang secara komersial dapat digunakan, sebagai contoh sebuah sistem keamanan yang dapat mengenali wajah orang yang boleh memasuki gedung.
  4. Coginitive Artificial Intelligence: Pendekatan ini memandang komputer sebagai alat untuk mengetes teori tentang bagaimana otak manusia bekerja. Sebagai contoh teori tentang bagaimana cara kita mengenali wajah, dan benda benda lainnya, atau bagaimana kita memecahkan masalah yang abstrak.

Dalam implementasinya, teknologi Artificial Intelligence dapat terbagi di beberapa bidang seperti:

  1. Bidang medis, untuk meningkatkan efek pengobatan dan juga pengecekan reservasi pasien dan catatan konsultasi untuk kemudahan penggunaan oleh pasien. Selain itu dalam bidang medis, system AI dapat berfungsi sebagai operasi robotic, perawat virtual, penciptaan obat baru, deteksi dini penyakit kanker, dan juga pemantauan Kesehatan.
  2. Teknologi artificial intelligence dalam jurnalisme, dapat diigunakan sebagai reporter robot.
  3. Perbaikan mobil menggunakan AR (Augmented Reality), yang berfungdi sebagai mata dan telinga. Hal ini dapat diartikan bahwa seorang teknisi kepala yang sedang berada di lokasi terpencil dapat memberikan bantuan kepada para teknisi di bengkel melalui pesan suara melalui headset AR untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
  4. Mendukung proses perekrutan karyawan, karena dengan adanya teknologi AI dapat membantu divisi HRD untuk menemukan kandidat yang potensial dan merealisasikan kegiatan perekrutan yang wajar.
  5. Peningkatan kepuasan dengan layanan pelanggan, hadirnya teknologi AI yang digunakan dalam layanan pelanggan telah muncul dalam berbagai bentuk seperti asisten virtual dan chat bot.
  6. Serta yang terakhir adalah hadirnya chat bot. Chat bot adalah program komputer yang dirancang untuk melakukan percakapan dengan manusia melalui aplikasi chat atau pesan teks, dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau aturan tertentu yang telah diprogram sebelumnya. Chat bot dapat digunakan untuk melakukan berbagai tugas seperti memberikan informasi, melakukan pemesanan, membantu pelanggan, dan banyak lagi. Beberapa chat bot juga dapat belajar dari interaksi dengan pengguna dan menjadi semakin pintar dan efektif dalam menyelesaikan tugasnya. Chat bot saat ini banyak digunakan di berbagai industri seperti bisnis, e-commerce, kesehatan, dan layanan pelanggan.

        Dengan chat bot ini percakapan dapat berlangsung antara manusia dengan mesin AI. Percakapan yang terjadi lebih mirip dengan percakapan antar orang karena fungsi dari kecerdasan buatan ini yang mempelajari konteks dari sebuah percakapan. Solusi chat bot ini banyak digunakan oleh perusahaan, organisasi atau instansi yang membutuhkan interaksi secara inten dengan pelanggan atau penggunanya. Misalnya chat Bot (GPT) ini merupakan sebuah model bahasa alami (natural language processing) yang dikembangkan oleh OpenAI. Chat GPT menggunakan teknologi deep learning dan neural network untuk menghasilkan teks yang sama dengan manusia dalam bahasa natural. Sehingga chat GPT ini dapat menjawab semua pertanyaan yang kita berikan, dan dijawab berdasarkan pada database yang sudah ada sebelumnya. Dengan menggunakan metode machine learning, Chat GPT telah dilatih dengan banyak data teks yang berbeda, sehingga model ini mampu menghasilkan respons yang lebih baik dan realistis dalam percakapan dengan manusia. Chat GPT juga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi seperti chat bot, personal assistant, dan penerjemah bahasa. Salah satu fitur unik dari Chat GPT adalah kemampuannya untuk menghasilkan teks yang lebih lancar dan natural dalam percakapan, yang membuat pengguna merasa seolah-olah mereka berbicara dengan manusia sungguhan. Hal ini membuat Chat GPT semakin populer di berbagai industri dan aplikasi.

Selanjutnya, Implementasi chat bot dalam konsep Artificial Intelligence (AI) melibatkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan untuk menciptakan sistem yang mampu melakukan percakapan dengan manusia. Berikut adalah beberapa tahap implementasi chat bot dalam konsep AI:

  • Pengumpulan Data: Chat bot menggunakan machine learning untuk belajar dari data yang diberikan. Oleh karena itu, langkah pertama dalam implementasi chat bot adalah mengumpulkan data yang relevan dengan topik yang ingin dijawab oleh chat bot.
  • Pelatihan Model: Setelah data dikumpulkan, model chat bot dilatih menggunakan teknik machine learning seperti supervised learning atau reinforcement learning. Dalam pelatihan ini, model belajar untuk mengidentifikasi pola dan korelasi dalam data untuk menghasilkan respons yang tepat dan relevan.
  • Integrasi NLP: Untuk meningkatkan kemampuan chat bot dalam memahami bahasa alami, diperlukan integrasi teknologi Natural Language Processing (NLP) dalam sistem chat bot. NLP memungkinkan chat bot untuk memahami dan merespons teks dalam bahasa manusia dengan cara yang lebih natural.
  • Pengujian dan Penyesuaian: Setelah model chat bot dilatih dan diintegrasikan dengan teknologi NLP, sistem chat bot harus diuji untuk memastikan bahwa responsnya relevan dan tepat. Jika diperlukan, perbaikan dan penyesuaian dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja chat bot.
  • Integrasi dengan Aplikasi: Setelah chat bot diuji dan dioptimalkan, sistem dapat diintegrasikan dengan aplikasi yang diinginkan seperti situs web, platform media sosial, atau aplikasi mobile. Dengan cara ini, chat bot dapat digunakan sebagai asisten virtual untuk membantu pengguna dalam menjawab pertanyaan atau menyelesaikan tugas-tugas lainnya.

Untuk itu dalam kesimpulannya, adanya implementasi chat bot dalam konsep AI dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem dalam menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan interaksi dengan manusia.

Lebih jelasnya, teman-teman dapat menyimak penjelasan video dibawah ini:

https://youtu.be/1_lGYm3DJEIhttps://youtu.be/LSdt6eHUDfY

        



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP PEMANFAATAN INTERNET OF THINGS DAN BIG DATA

BAGAIMANA KONSEP DAN PEMANFAATAN INTERNET OF  THINGS & BIG DATA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT?     A. DEFINISI INTERNET OF THINGS           Jika kita bicara mengenai  Internet of Thing  yang biasa disebut dengan IoT tidak akan ada habisnya karena  Internet of Things  tidak mempunyai definisi tetap selalu ada saja bahasan entah itu berasal dari suatu keseharian kita hingga benda-benda yang dapat dijadikan perangkat untuk mempermudah aktivitas kita. Keberadaan perangkat keras seperti mobilephone, sensor, serta perangkat lunak seperti aplikasi, saat ini hampir semuanya dikendalikan oleh internet. Sehingga  Internet of Thing (IoT)  adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan Internet. Internet of Things (IoT) didefinisikan sebagai sebuah penemuan yang mamp

HUBUNGAN MANUSIA DAN TEKNOLOGI

BAGAIMANA MANUSIA DAN TEKNOLOGI  BISA SALING BERHUBUNGAN?     Teknologi telah ada sejak manusia mulai memanfaatkan alat dan bahan-bahan alam untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebagai contoh, alat-alat batu yang digunakan manusia purba untuk berburu dan mengumpulkan makanan dianggap sebagai teknologi awal. Namun, definisi teknologi telah berkembang seiring waktu, dan sekarang lebih sering dikaitkan dengan penemuan dan pengembangan perangkat elektronik, komputer, dan internet. Dalam dunia sejarah,  teknologi modern dimulai pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 dengan Revolusi Industri. Perkembangan mesin uap dan mesin tekstil mempercepat proses produksi dan mengubah cara kerja manusia. Kemudian pada awal abad ke-20, teknologi listrik dan telepon muncul dan mengubah cara manusia berkomunikasi dan bekerja. Kemudian, sekitar  tahun 1970-an, komputer pribadi mulai diperkenalkan dan menjadi populer pada tahun 1980-an dan 1990-an. Dalam beberapa dekade terakhir, internet dan teknologi mobi