Langsung ke konten utama

KONSEP PEMANFAATAN INTERNET OF THINGS DAN BIG DATA

BAGAIMANA KONSEP DAN PEMANFAATAN INTERNET OF  THINGS & BIG DATA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT?


    A. DEFINISI INTERNET OF THINGS

        Jika kita bicara mengenai Internet of Thing yang biasa disebut dengan IoT tidak akan ada habisnya karena Internet of Things tidak mempunyai definisi tetap selalu ada saja bahasan entah itu berasal dari suatu keseharian kita hingga benda-benda yang dapat dijadikan perangkat untuk mempermudah aktivitas kita. Keberadaan perangkat keras seperti mobilephone, sensor, serta perangkat lunak seperti aplikasi, saat ini hampir semuanya dikendalikan oleh internet. Sehingga Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan Internet. Internet of Things (IoT) didefinisikan sebagai sebuah penemuan yang mampu menyelesaikan permasalahan yang ada melalui penggabungan teknologi dan dampak sosial. Jika ditinjau dari standarisasi secara teknik, IoT dapat digambarkan sebagai infrastruktur global untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, memungkinkan layanan canggih dengan interkoneksi baik secara fisik dan virtual berdasarkan pada yang telah ada dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi(ICT). Contoh dari perangkat IoT sendiri bisa berupa sensor di dalam sebuah mobil yang mengirimkan data mengenai posisi, kecepatan, suhu, dan kondisi mesin ke server pusat untuk dianalisis. Perangkat IoT juga bisa berupa peralatan rumah tangga seperti kulkas atau lampu yang dapat diaktifkan dan dimatikan melalui internet.

Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah berbagai sektor, seperti industri, pertanian, kesehatan, transportasi, dan lain-lain. Dengan adanya perangkat IoT, perusahaan dapat mengumpulkan data yang lebih akurat dan secara otomatis memantau kinerja peralatan mereka, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Selain itu, IoT juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat, sehingga meningkatkan produktivitas dan inovasi dalam berbagai sektor. Disamping itu, “A Things” pada Internet of Things dapat didefinisikan sebagai subjek misalkan orang dengan monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini, IoT paling erat hubungannya dengan komunikasi machine-to-machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakkan, dan gas. Produk dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M yang sering disebut dengan sistem cerdas atau “smart”. Sebagai contoh yaitu smart kabel, smart meter, smart grid sensor.

    B. DEFINISI BIG DATA

    Beberapa ahli mengatakan bahwa konsep big data telah muncul sejak tahun 1960-an ketika organisasi mulai mengumpulkan data dalam jumlah besar dan mencari cara untuk mengolahnya. Namun, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada tahun 1990-an dan 2000-an menjadi pemicu utama dari pertumbuhan big data sendiri. Pada era ini, organisasi mulai mengumpulkan data dalam jumlah besar dari berbagai sumber, termasuk data transaksi, data perilaku konsumen, dan data sensor dari perangkat IoT. Sampai pada awal 2010-an, big data menjadi istilah yang umum digunakan di kalangan bisnis dan industri. Perusahaan seperti Google, Amazon, Facebook, dan Twitter memanfaatkan big data untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka dan memperoleh wawasan baru mengenai pelanggan mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi big data semakin berkembang dengan kemunculan teknologi seperti Apache Hadoop dan Spark yang memungkinkan organisasi untuk menyimpan, mengelola, dan menganalisis data dalam skala besar dengan biaya yang lebih efisien. Perkembangan ini telah memungkinkan organisasi untuk mendapatkan wawasan baru dari data yang mereka miliki dan meningkatkan keputusan bisnis mereka.

        Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik data yang terstruktur maupun data yang tidak terstruktur. Big Data telah digunakan dalam banyak bisnis. Tidak hanya besar data yang menjadi poin utama tetapi apa yang harus dilakukan organisasi dengan data tersebut. Big Data dapat dianalisis untuk wawasan yang mengarah pada pengambilan keputusan dan strategi bisnis yang lebih baik. 


  1. Volume, Organisasi mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk transaksi bisnis, media sosial dan informasi dari sensor atau mesin. Di masa lalu, aktivitas semacam ini menjadi masalah, namun dengan adanya teknologi baru (seperti Hadoop) bisa meredakan masalah ini.
  2. Variety, Data yang dikumpulkan mempunyai format yang berbeda-beda. Mulai dari yang terstruktur, data numerik dalam database tradisional, data dokumen terstruktur teks, email, video, audio, transaksi keuangan dan lain-lain.
  3. Velocity, Aliran data harus ditangani dengan secara cepat dan tepat bisa melalui hardware maupun software. Teknologi hardware seperti tag RFID, sensor pintar lainnya juga dibutuhkan untuk menangani data yang real-time.
  4. Veracity, Semakin banyak data dikumpulkan dan dianalisis secara otomatis akan tetapi tidak ditangkap secara keseluruhan (karena volume dan kecepatan tinggi). semakin besar data semakin tinggi  pula ketidakpastian tentang keakuratan data tersebut.

Jumlah data yang telah dibuat dan disimpan pada tingkat global hari ini hampir tak terbayangkan jumlahnya. Data tersebut terus tumbuh tanpa henti. Artinya, Big Data memiliki potensi tinggi untuk mengumpulkan wawasan kunci dari informasi bisnis. Sayangnya sampai saat ini, baru sebagian kecil data yang telah dianalisis. Big Data dalam bisnis menjadi strategi yang baik dalam mengolah informasi mentah menjadi keuntungan yang terus mengalir ke organisasi bisnis setiap hari. Pentingnya Big Data, tidak hanya berputar pada jumlah data yang organisasi miliki, tetapi hal yang penting adalah bagaimana mengolah data internal dan eksternal. Kita dapat mengambil data dari sumber manapun dan menganalisanya untuk menemukan jawaban yang diinginkan dalam bisnis seperti: 1) Pengurangan biaya; 2) Pengurangan waktu; 3)Pengembangan produk baru dan optimalisasi penawaran produk; dan 4) Pengambilan keputusan yang cerdas. Ketika organisasi mampu menggabungkan jumlah data besar yang dimilikinya dengan analisis bertenaga tinggi, organisasi dapat menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan bisnis seperti:

  • Menentukan akar penyebab kegagalan untuk setiap masalah bisnis.

  • Menghasilkan informasi mengenai titik penting penjualan berdasarkan kebiasaan pelanggan dalam membeli.

  • Menghitung kembali seluruh risiko yang ada dalam waktu yang singkat.

  • Mendeteksi perilaku penipuan yang dapat mempengaruhi organisasi.


    C. KONSEP DAN PEMANFAATAN IoT

        Konsep Internet of Things (IoT) melibatkan koneksi dan interaksi antara berbagai perangkat fisik yang dapat terhubung ke internet dan bertukar data dengan perangkat lainnya tanpa intervensi manusia. IoT mengacu pada jaringan perangkat yang terhubung ke internet, dan dapat saling berkomunikasi dan bertukar data, termasuk sensor, perangkat mobile, alat pengukur, peralatan rumah tangga, kendaraan, dan perangkat lainnya. Konsep IoT melibatkan penggunaan teknologi komunikasi nirkabel seperti Wi-Fi, Bluetooth, RFID, dan NFC untuk menghubungkan perangkat ke internet. Kemudian, data dari perangkat dikumpulkan dan dianalisis untuk memberikan wawasan yang lebih baik mengenai lingkungan di sekitar perangkat, memperbaiki efisiensi, dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Konsep IoT ini sebetulnya cukup sederhana dengan cara kerja mengacu pada 3 elemen utama pada arsitektur IoT, yakni:

  • Barang Fisik yang dilengkapi modul IoT
  • Perangkat Koneksi ke Internet seperti Modem dan Router Wirless Speedy seperti di rumah
  • Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base

Kemudian cara kerja Internet of Things sendiri yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung. Dengan prinsip tujuan utama dari IoT sebagai sarana yang memudahkan untuk pengawasan dan pengendalian barang fisik maka konsep IoT ini sangat memungkinkan untuk digunakan hampir pada seluruh kegiatan sehari-hari, seperti : Penggunaan perorangan, Perkantoran, Rumah sakit, Pariwisata, Industri, Transportasi, Konservasi Hewan, Pertanian dan Peternakan, serta Pemerintahan. Barang apapun dapat dikatakan sebagai IoT Device jika telah terpasang IoT module /embeded device, IoT Module pada umumnya terdiri dari 4 komponen penting diantaranya :

  1. Sensor, Sensor berfungsi sebagai penerima/pengoleksi informasi tentang apa yang ingin dimonitor, misalnya sensor suhu untuk mendapatkan informasi suhu,kamera,microphone,dll.
  2. CPU/Komputer, Komputer di jaman ini tidak harus berbentuk laptop atau tower. khusus untuk membuat perangkat IoT ada perangkat komputer kecil atau sering disebut single board computer seperti raspberry pi aau arduino. Perangkat komputer kecil inilah yang diprogram untuk mengolah informasi dari sensor yang tepasang dan menentukan tindakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari sensor. CPU juga bertugas sebagai pengolah data yang nantinya akan dikirim ke perangkat lain untuk diolah.
  3. Sistem Operasi, Embeded device untuk perangkat IoT memerlukan sistem operasi khusus karena perangkat IoT berukuran kecil /portable dan memiliki spesifikasi yang minim. Sistem operasi inilah yang menjadi nyawa dari perangkat /module/embedded device /perangkat IoT/Module IoT.

  4. Jalur Komunikasi, Setelah sensor mengoleksi informasi dan CPU mengolah dan menentukan tindakan berdasarkan informasi yang diterima maka perangkat IoT memerlukan jalur komunikasi untuk mengirim data yang telah diolah nya ke user atau bahkan ke server pusat. media komunikasi disini bisa berupa bluetooth,wifi , dan untuk mengirim informasi dari tempat yang jauh tanpa batasan rung dan waktu maka perangkat IoT akan menggunakan media Internet.

  5. Keluaran, Keluaran disini merupakan action dari program yang terpasang di CPU seperti mengirim informasi ke pusat server jika memenuhi kondisi tertentu, atau menggerakan motor ,menyalakan lampu,membunyikan alarm,menampilkan data di layar, dll.

IOT dapat diimplementasikan dalam kehidupan manusia, misalnya dengan adanya mesin dibuat agar pekerjaan manusia menjadi lebih mudah, pada awalnyamesin dibuat hanya untuk membantu manusia dan dioperasikan secara manual, lambat laun mesin bisa berjalan sendiri (otomatis) , tetapi dalam perkembangannya pemanfaatan mesin sebagai alat dalam sebuah system akan menemui kendala jika sudah menyangkut jarak dan waktu. Dengan jarak yang begitu jauh maka mesin tidak akan bisa berinteraksi dengan mesin yang lain, untuk mengatasi hal inilah diterapkan gagasan internet of things dimana semua mesin dengan pengenal IP address dapat menggunakan jaringan internet sebagai media komunikasi (saling bertukar data). Implementasi IoT diantaranya yaitu: Implementasi IoT dalam bidang keamanan, Monitoring Lingkungan, Bidang Kesehatan, Otomasi Gedung dan Perumahan, serta sebagainya.

    D. KONSEP DAN PEMANFATATAN BIG DATA

        Konsep big data melibatkan pengumpulan, pengolahan, dan analisis data yang sangat besar dan kompleks yang tidak dapat diolah menggunakan teknologi tradisional. Data dalam big data biasanya bersumber dari berbagai sumber, seperti sistem informasi perusahaan, perangkat IoT, media sosial, transaksi perbankan, dan lain-lain. Karakteristik utama dari big data adalah "4 V": Volume, Variety, Veracity, dan Velocity. Volume mengacu pada ukuran data yang sangat besar, Variety mengacu pada beragamnya jenis data yang diperoleh dari berbagai sumber, dan Velocity mengacu pada kecepatan data yang terus meningkat.

Konsep big data juga melibatkan teknologi dan perangkat lunak yang dapat mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan menganalisis data dalam skala besar dengan biaya yang efisien. Teknologi seperti Hadoop, Spark, dan NoSQL adalah beberapa contoh teknologi yang digunakan dalam pengolahan big data. Analisis data juga dapat menggunakan teknik machine learning dan data mining untuk mengidentifikasi pola dan tren yang tersembunyi di dalam data. Tujuan utama dari konsep big data adalah untuk mendapatkan wawasan baru dan pemahaman yang lebih baik mengenai suatu fenomena, bisnis, atau masalah tertentu. Hal ini dapat membantu organisasi dalam membuat keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta memperbaiki pengalaman pengguna. Konsep big data juga memiliki potensi besar dalam mengembangkan produk dan layanan baru, menemukan peluang bisnis yang tidak terlihat sebelumnya, dan mempercepat inovasi. Selanjutnya, Big data sendiri memiliki potensi besar dalam memperbaiki keputusan bisnis, meningkatkan efisiensi, dan memberikan wawasan yang lebih baik mengenai pelanggan dan pasar. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana big data dimanfaatkan di berbagai bidang:

  1. Bisnis dan keuangan: Big data digunakan untuk mengoptimalkan pengambilan keputusan bisnis, seperti menentukan harga produk yang optimal, mengidentifikasi pelanggan potensial, dan memperkirakan permintaan pasar. Big data juga digunakan untuk mendeteksi kecurangan dalam transaksi keuangan dan mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi.
  2. Kesehatan: Big data digunakan untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan, seperti memantau kesehatan pasien, menganalisis gejala penyakit, dan memprediksi kemungkinan terjadinya penyakit. Big data juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren kesehatan dan memperkirakan biaya perawatan.
  3. Transportasi: Big data digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan transportasi, seperti mengoptimalkan rute perjalanan, memperkirakan waktu tiba, dan menganalisis data dari kendaraan yang terhubung untuk memperbaiki kinerja dan mencegah kecelakaan.
  4. Pemerintahan: Big data digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik, seperti mempercepat pengambilan keputusan pemerintah, memperbaiki manajemen risiko, dan menganalisis data dari berbagai sumber untuk mendukung kebijakan publik.
  5. Pendidikan: Big data digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, seperti menganalisis kinerja siswa, mengidentifikasi faktor yang memengaruhi keberhasilan belajar, dan memberikan wawasan yang lebih baik mengenai kebutuhan siswa.
  6. Industri: Big data digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri, seperti memonitor kondisi mesin dan peralatan, mengoptimalkan rantai pasok, dan menganalisis data dari perangkat IoT untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi biaya.

Dalam semua bidang ini, big data dapat memberikan wawasan yang lebih baik dan membantu organisasi dalam membuat keputusan yang lebih baik dan lebih efektif.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP DAN PEMANFAATAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE

  "HADIRNYA CHAT BOT (GPT) SEBAGAI IMPLEMENTASI DARI KONSEP DAN PEMANFAATAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE"           Artificial Intelligence, atau sering disebut AI merupakan  kecerdasan buatan dari cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan komputer atau sistem yang mampu melakukan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pengambilan keputusan, pemrosesan bahasa alami, pengenalan suara dan gambar, serta pembelajaran.  Kata “intelligence” berasal dari bahasa Latin “intelligo” yang berarti “saya paham”. Dari dasar intelligence ini dapat diambil pengertian yaitu kemampuan untuk memahami dan melakukan aksi.  Dalam pengembangannya AI, digunakan berbagai teknik seperti machine learning, deep learning, natural language processing, computer vision, dan banyak lagi.  Tujuan utama pengembangan AI sendiri adalah untuk meningkatkan efisiensi dan kecerdasan sistem yang ada, sehingga dapat membantu manusia dalam menyelesaikan tugas-tugas yang rumit dan membutuhka

HUBUNGAN MANUSIA DAN TEKNOLOGI

BAGAIMANA MANUSIA DAN TEKNOLOGI  BISA SALING BERHUBUNGAN?     Teknologi telah ada sejak manusia mulai memanfaatkan alat dan bahan-bahan alam untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebagai contoh, alat-alat batu yang digunakan manusia purba untuk berburu dan mengumpulkan makanan dianggap sebagai teknologi awal. Namun, definisi teknologi telah berkembang seiring waktu, dan sekarang lebih sering dikaitkan dengan penemuan dan pengembangan perangkat elektronik, komputer, dan internet. Dalam dunia sejarah,  teknologi modern dimulai pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 dengan Revolusi Industri. Perkembangan mesin uap dan mesin tekstil mempercepat proses produksi dan mengubah cara kerja manusia. Kemudian pada awal abad ke-20, teknologi listrik dan telepon muncul dan mengubah cara manusia berkomunikasi dan bekerja. Kemudian, sekitar  tahun 1970-an, komputer pribadi mulai diperkenalkan dan menjadi populer pada tahun 1980-an dan 1990-an. Dalam beberapa dekade terakhir, internet dan teknologi mobi